Sebuah makalah yang diterbitkan oleh ARCHIVES OF TOKSICOLOGY menunjukkan bahwa aerosol rokok elektrik kurang berbahaya daripada rokok, makalah tersebut terutama meneliti situasi berikut:

Gabungan efek biologis dan analisis proteomik paru pada tikus mengungkapkan dampak toksik yang berbeda dari aerosol rokok elektronik dan asap rokok yang mudah terbakar pada sistem pernapasan.

---Makalah Asli ditulis oleh:Wan Chun Yang, Xuemin Yang,LujingJiang,Lagu Hongjia,Guangye Huang,Kun Duan,Xingtao Jiang,Min Li,

Peiqing Liu&Jian Wen Chen

Rokok yang mudah terbakar menghasilkan banyak zat beracun yang dikaitkan dengan penyakit, seperti kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronik.Bagi perokok yang tidak mampu atau tidak mau berhenti, rokok elektrik (e-rokok) dapat digunakan sebagai alternatif pengganti rokok.Namun, efek dan mekanisme aerosol rokok elektrik (ECA) pada fungsi pernapasan belum sepenuhnya dijelaskan, dan studi in vivo tentang keamanannya terbatas dibandingkan dengan asap rokok (CS).Pada artikel ini, kami memilih kadar nikotin sebagai referensi dosis dan tikus C57BL/6 untuk studi toksisitas inhalasi subkronis selama 10 minggu.Satu set lengkap titik akhir toksikologi digunakan untuk mempelajari efek paparan.Inhalasi CS (6 mg/kg) dan ECA (6 atau 12 mg/kg) telah menurunkan fungsi paru-paru hewan dan meningkatkan level penanda peradangan, bersama dengan perubahan patologis pada saluran udara dan paru-paru, dengan ECA menunjukkan efek yang relatif kecil pada dosis yang sama.Analisis proteomik jaringan paru-paru menunjukkan perubahan protein keseluruhan yang lebih besar oleh CS daripada ECA, dengan gangguan jaringan inflamasi yang lebih parah.Dibandingkan dengan ECA, analisis KEGG dari CS mengungkapkan peningkatan jalur yang lebih inflamasi dan terkait virus.Interaksi protein-protein (PPI) menunjukkan bahwa ECA dan CS secara signifikan mengubah ribosom dan melengkapi protein terkait sistem dalam jaringan paru-paru tikus.Hasilnya mendukung bahwa aerosol rokok elektrik kurang berbahaya bagi sistem pernapasan daripada asap rokok pada dosis yang sama menggunakan model hewan ini, sehingga memberikan bukti tambahan untuk keamanan relatif rokok elektrik.